Sabtu, 29 Oktober 2022

Nama : Andita Zahra Sabrina

Nim  : 2201055067

Prodi : Pendidikan Bahasa Inggris

Kelas : 1C

Pendidikan Agama Islam

Manusia, Agama dan Islam merupakan masalah yang sangat penting, karena ketiganya mempunyai pengaruh besar dalam pembinaan generasi yang akan datang, yang tetap beriman kepada Allah dan tetap berpegang pada nila-nilai spiritual yang sesuai dengan agama-agama samawi (agama yang datang dari langit atau agama wahyu). Agama merupakan sarana yang menjamin kelapangan dada dalam individu dan menumbuhkan ketenangan hati pemeluknya (Nurmadia: 2019, 30).Agama akan memelihara manusia dari penyimpangan, kesalahan dan menjauhkannya dari tingkah laku yang negatif. Bahkan agama akan membuat hati manusia menjadi jernih, halus dan suci. Disamping itu, agama juga merupakan benteng pertahanan bagi generasi muda muslim dalam menghadapi berbagai aliran sesat. Agama juga mempunyai peranan penting dalam pembinaan akidah dan akhlak dan juga merupakan jalan untuk membina pribadi dan masyarakat yang individu-individunya terikat oleh rasa persaudaraan, cinta kasih dan tolong menolong. Islam dengan berbagai ketentuannya dapat menjamin bagi orang yang melaksanakan hukum-hukumnya akanmeqncapai tujuan yang tinggi. Al qur an mengisyaratkan bahwa pada dasarnya manusia itu secara naluri adalah beragama atau percaya pada Tuhan, Q.S. al-A'raf [7]:172.

1. Mengapa manusia membutuhkan agama dalam hidupnya?

 Manusia membutuhkan agama di dalam kehidupannya, yaitu sebagai pegangan hidup baik untuk kehidupan di dunia maupun di akherat kelak. Sudah barang tentu agar semuanya itu dapat dicapai maka ia harus dapat menjaga keseimbangan antara dua kebutuhan, yaitu kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Manusia harus beragama juga karena manusia tidak memiliki standar moral sendiri, dan untuk membuat keteraturan dalam hidup dan masyarakat serta agar mendapatkan ketenangan hati dan kebahagian maka diperlukan standar moral objektif yang diatur oleh kekuasaan yang lebih besar dan hakiki, yaitu Allah SWT.

2. Apa tujuan adanya agama dalam kehidupan?

          Agama merupakan risalah yang disampaikan Tuhan kepada para nabi-Nya untuk memberi peringatan kepada manusia, (Muhammadin: 2013, 99). Agama mempunyai peranan penting dalam mengatur/mengorganisasikan dan mengarahkan kehidupan sosial. Agama juga menolong menjaga norma-norma sosial dan kontrol sosial. Ia mensosialisasikan individu dan melakukan kontrol baik terhadap individu maupun kelompok dengan berbagai cara. 

             Agama Islam itu berfungsi sebagai jalan untuk menggapai kemaslahatan, ketenangan dan kedamaian serta keselamatan, baik di dunia maupun di akhirat. Tak satupun ajaran dari Islam, baik perintah maupun larangan, yang bertujuan untuk menciptakan kerusakan di muka bumi ini atau kesengsaraan di akhirat nanti.


Minggu, 23 Oktober 2022

Nama : Andita Zahra Sabrina

Nim  : 2201055067

Prodi : Pendidikan Bahasa Inggris

Kelas : 1C

Pendidikan Agama Islam

Krisis Spiritual : Manusia modern yang terlalu mendewakan ilmu pengetahuan dan teknologi.


Solusi
Kembali kepada Sang Pencipta yaitu Allah SWT, dekatkan diri pada-Nya dan perbaiki ibadah agar kita mampu menemukan pribadi manusia yg seutuhnya. serta lakukan Amaliah zikir misalnya, banyak sekali rahasia dan manfaat yang dilakukan oleh para hamba yang beriman dan bertakwa, yaitu dapat menimbulkan ketenangan dan kedamaian dalam jiwa bagi yang mengamalkannya. Allah swt berfirman: “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” Ketenangan dan kedamaian merupakan dambaan setiap insan karena merupakan sumber utama dari kebahagiaan hidup.


Krisis Akhlak : Bullying


Solusi
Pertama, kita harus waspada dan selektif dalam segala arus globalisasi yang terjadi saat ini. Maksudnya adalah kita harus bisa memilih mana budaya yang dapat kita serap dari luar yang memang bisa memajukan bangsa Indonesia kedepannya sesuai dengan pancasila tentunya.

Kedua, pembinaan moral oleh orang tua yang harus dilakukan sejak dini. Peran orang tua dalam mengatasi krisis moral pemuda itu cukup penting, karena sosok mereka lah yang akan memberikan  pendidikan serta pemenuhan hak-hak anaknya untuk dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi masing-masing

Ketiga, yang tak kalah penting yaitu meningkatkan keimanan diri. Iman secara isitilah yakni mengucapkan dengan lisan, membenarkan dalam hati, dan mengamalkan dalam perbuatan.


Krisis Lingkungan Hidup : Banjir


Solusi :

  • Melakukan reboisasi (penanaman kembali)
  • Melakukan terasering di daerah hulu sungai.
  • Membangun drainase dan waduk penampungan air.
  • Menindak dan mencegah penebangan liar.
  • Membersihkan saluran air dari sampah.

Senin, 17 Oktober 2022

 Nama : Andita Zahra Sabrina

Nim  : 2201055067

Prodi : Pendidikan Bahasa Inggris

Kelas : 1C

Pendidikan Agama Islam

1. Pandangan Islam terhadap Sekularisme

Dalam Islam, Sekularisme tidak dapat diterima karena bertentangan dengan ajaran Islam. Karena menurut pandangan Islam apabila sebuah urusan dipisahkan dari nilai-nilai keagamaan, maka urusan itu akan bertabrakan dengan nilai-nilai yang terdapat pada urusan yang lain.

2. Pandangan Naqwib Al-attas


Melalui penelusurannya, al-Attas mendapati bahwa sekularisme telah membebaskan manusia pertama dari kungkungan agama dan kemudian dari kungkungan metafisika yang mengatur akal dan bahasanya. Al-Attas menyatakan bahwa kemunculan Sekularisasi adalah hasil dari sejarah pengalaman Barat untuk mendamaikan ketegangan antara Filsafat dan Agama. Antara pandangan Alam yang semata-mata berdasar pada pandangan Akal Jasmani, dan pandangan Alam yang semata-mata berdasar pada pandangan Indera Khayali.

3. Pandangan Yusuf Qardhawi


Menurut Yusuf Qardhawi, Islam sangat relevan dan terbuka dengan ilmu pengetahuan, Al Quran sendiri senantiasa menganjurkan manusia untuk selalu menggunakan akalnya. Dengan hal ini, Yusuf Qardhawi menganggap bahwa sekularisme merupakan hasil dari peradaban Barat yaitu warisan pemikiran Kristen di Eropa bukan dari warisan tradisi Islam. Menurutnya, kemunculan sekularisme di Barat terjadi karena beberapa Faktor, di antaranya ialah: faktor Agama, yaitu berkenaan dengan ajaran Bibel sendiri. Faktor pemikiran, yaitu pertentangan doktrin Gereja dan ilmu pengetauhan yang berkembang pada waktu itu.

4. Pandangan Buya Hamka


Buya menegaskan bahwa paham sekular hendak memandang alam semesta ini berdiri secara mandiri tanpa ada zat yang mengaturnya. Beliau juga sangat menolak keras tentang pluralisme agama serta menolak sekularisme. Oleh karena itu, seorang muslim secara konsekuen akan menolak paham sekularisme.

5. Pandangan Nurcholis Madjid



Dalam konsep Nurcholish Madjid, sekularisme bukan pemisahan antara urusan dunia (negara) dengan urusan akhirat (agama), tetapi pembedaan antara keduanya, sehingga sekularisme harus dipahami sebagai devaluasi sektor kehidupan dan demitologisasi. Sekularisasi merupakan suatu proses bertahap menuju sekularisme.

    Akar-akar Keraguan terhadap tuhan agama.

1. Sekularisme (George Jacob Holyoake) 

Menurutnya, Sekularisme adalah suatu sistem etik yg didasarkan pada moral alamiah, terlepas dari agama wahyu atau supranaturalisme. 

2. Naturalisme (Aristoteles & Plato)

Aristoteles : Ia berpendapat bahwa makhluk hidup di dunia ini terdiri atas dua prinsip, yaitu prinsip matter dan form. Matter memberikan substansi sesuatu, sedangkan form memberikan pembungkusnya. Form disebut juga materi yaitu badan, sedangkan matter disebut juga rohani. Badan material manusia pasti mati, sedangkan yang memberikan bentuk kepada materi adalah jiwa. 

Plato : Plato berpandangan (Tafsir, 2012 : 58-59) bahwa ajaran idea yang lepas dari objek, yang berada di alam idea, bukan hasil abstraksi.

3. Empirisme (David Hume)

Empirisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman indra manusia. Dalam empirisme, kebenaran hanya dapat diperoleh melalui pengalaman. Pola pikir empirisme mengandalkan bukti empiris.

4. Positivisme (Aguste Comte)

Comte (positivisme) mencoba untuk membebaskan klaim-klaim metafisik dari ilmu pengetahuan. Comte melihat fakta berbeda dengan nilai, fakta dapat dipisahkan dari nilai-nilai positivisme, ia hanya menerima pengetahuan factual, fakta positif, yaitu fakta yang terlepas dari kesadaran individu.

5. Rasionalisme (Rene Descaretes)

Rasionalisme adalah aliran filsafat ilmu yang berpandangan bahwa otoritas rasio (akal) adalah sumber dari segala pengetahuan. Dengan demikian, kriteria kebenaran berbasis pada intelektualitas.




Nama : Andita Zahra Sabrina Nim  : 2201055067 Prodi : Pendidikan Bahasa Inggris Kelas : 1C Pendidikan Agama Islam Agama islam   merupakan ag...